Limbo - Muhammad Asqalani eNeSTe
uwung-uwung angan telah sampai pada perapian. orang-orang merah memuja Tuhan dengan nyala. tapi dingin hampamu, tatapan mata mereka, tak mendefinisi apa jua.
kau buka puisi sungai, dengan keruh alir nadimu. harapan menggantung di langit metafora. begitu pekat jangat.
salam, arwah ayah yang bergoyang di atas pucuk waru, angin-angin wagu, angan-angan ragu.
kau lempar sepuluh batu pipih, doa sesepuh ke lepuh api. orang-orang merah tertawa, marah, kecewa dalam satu semesta.
pigura ibu yang kau bawa, sembunyi di balik bukit, membuatmu bangkit dari hening. kau berdiri, memadamkan api, menabur abu.
orang-orang merah, tidur pulas di dalam dirimu. oh, inilah limbo tak bertepi.
Kubang Raya, 8 Juli 2023
___
Biodata Penulis:
Muhammad Asqalani eNeSTe. Adalah ayah dari bayi mungil Nawaitu F. Lliora Linchpin. Selain di rumah dan memasak, mereka suka bepergian ke berbagai tempat, bertemu dan berbicang dengan banyak orang mengenai Motivasi Menulis dan Membaca Puisi. Alumnus Pendidikan B. Inggris dari Universitas Islam Riau (UIR), selain mengajar B. Inggris di TK Islam Annur Bastari dan SD 144 Pekanbaru, adalah seorang Mentor Menulis Puisi Online di Asqa Imagination School (AIS). Pendiri Community Pena Terbang (COMPETER) dan Komunitas Puisi Anak-anak Kampus (PUAK). Ia mengikuti Residensi Seniman Riau kategori puisi pada Januari 2023. Youtube: Dunia Asqa. IG: @muhammadasqalanie
Di nadimu mengalir sungai puisi.
BalasHapus