Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bunuh Diri



Oleh: Said Kusuma


Di suatu siang yang terik, Bu Ricky, istri dari pengusaha terkaya di Kelurahan Rawaliung, tampak bergelayutan di tower sutet dekat kantor kelurahan. Diduga kuat ia sedang akan melakukan aksi bunuh diri, tapi belum diketahui penyebabnya. Pak Lurah yang dilapori kejadian itu langsung melakukan koordinasi kilat dengan berbagai pihak. Dinas Damkar diundang, Pak Ricky sebagai suami, dihubungi untuk membujuk istrinya. Pemuka agama dipanggil, wartawan diperlukan untuk publikasi, tak ketinggalan food-delivery online juga dibutuhkan oleh Pak Lurah yang belum makan siang


Warga ramai berkumpul di sekitar lokasi untuk menyaksikan peristiwa yang tak terjadi setiap hari itu. Beberapa pedagang ikut menangguk untung dari kerumunan warga.

Pak Lurah: (berteriak) Bu Ricky, mari turun dulu! Kita bicarakan baik-baik. Semua pasti ada solusinya!

Bu Ricky: Nggak usah ikut campur, Pak! Ini soal perasaan saya sebagai wanita.

Pak Lurah:(kaget kena semprot) Hmm ….

Bu Ricky: Baiklah, selamat tinggal dunia ….

Pak Lurah: Eeh, tungguuu!! Sabar, Bu Rick!

Bu Ricky: Heh! Burik, Burik,…kamu pikir saya ini ayam?!

Pak Lurah: (kaget lagi kena semprot dua kali dalam semenit) Eh, maaf, Bu Ricky. Sabar ya, Bu. Ingat anak-anak.

Bu Ricky: Saya belum punya anak!

Pak Lurah: Eh, anu… maksud saya, ingat anak-anak Indonesia yang menonton siaran ini di rumah.

Bu Ricky: Loh, memangnya ini disiarkan?

Pak Lurah: iya, Bu, LIVE! Coba, mana tadi reporter dari TVG?

Reporter: Siap, Pak. Kami melaporkan langsung dari Kelurahan Rawaliung tentang rencana bunuh diri seorang warga bernama ... maaf, Bu, siapa namanya?!

Bu Ricky: Nama saya Winarti. Panggil saja Winter, atau pakai nama suami, Bu Ricky.

Reporter: Hobinya, bu?

Bu Ricky: Hobi saya nonton infotainment

Reporter: Oh, begitu? Berarti ibu paham dong kenapa Natasha Rizky digugat cerai?

Bu Ricky: Nah itulah, mbak. Saya juga bingung sama Desta .…

Pak Lurah: sstt… Mbak Reporter, bisa fokus ke bunuh dirinya?

Reporter: Jadi apa penyebab Ibu ingin bunuh diri?

Bu Ricky: Suami saya selingkuh, terus .…

Reporter: Tahan dulu, Bu. Kita akan kembali setelah jeda iklan berikut ini (setelah 5 menit berlalu untuk jeda iklan)

Bu Ricky: Jadi suami saya sudah tiga hari ini nggak pulang tanpa kabar. Saya iseng telpon ke kantornya, diangkat sama sekretarisnya. Saya nyamar aja berlagak tidak kenal dan sok-sokan nanya tentang suami saya, Pak Ricky. Ternyata sekretarisnya keceplosan bilang suami saya di kantor sedang kasmaran sama Rinda, teman kantornya.

Pak Lurah: Nah, ini Pak Ricky datang. Bu, ini suaminya, nih.

Pak Ricky: Mamaah, ngapain kamu gelayutan di situ? kayak Son Go Kong aja!

Bu Ricky: Jangan panggil lagi namaku! Dasar suami keji!

Pak Ricky: Mah, ayo turun. Papa baru landing, kaget loh, kok di TV ada kamu

Bu Ricky: Nah, kenapa masih pulang juga? Sana, main aja terus bareng Rinda!

Pak Ricky: Hah? Apaan sih, Mah?

Bu Ricky: Masih aja pura-pura. Sekretarismu dah cerita semua, Papa lagi kasmaran sama Rinda, kan?!

Pak Ricky: Oalah, Mama yang kemarin telpon ke kantor ngaku jadi Bu Susi, ya?

Bu Ricky: Huh, benci aku!

Pak Ricky: Mamah salah dengar itu kupingnya. Sekretarisku udah cerita, kemarin ada ibu-ibu kepo nelpon ke kantor nanyain Papa. Jadi dia jawab apa adanya ke Mamah, Papa kan lagi inspeksi pabrik KE SEMARANG dan ke SAMARINDA, bukan Kasmaran sama Rinda.

Bu Ricky: Oh, anu … salah dengar berarti aku. Sinyal suka jelek kalau di rumah, Pak. Lagian kenapa nggak ngabari mamah, sih?

Pak Ricky: Aku udah watsap sama telpon, malah Mamah blokir

Bu Ricky: Oh, oke deh nanti kubuka blokirnya, Pah

Pak Ricky: Ya udah, buruan turun sekarang!

Bu Ricky: Ini gimana cara turunnya, TOLOOONG!!!



___

Biodata Penulis:


Said Kusuma terlahir di Solo,  Seorang pecinta sekaligus praktisi seni musik, seni rupa, dan seni sastra. Peraih juara III Anugerah COMPETER Indonesia 2023 ini tergabung dalam COMPETER INDONESIA, Kelas Puisi Bekasi, Kelas Puisi HUMA, AIS, dan Komunitas Penikmat Puisi. Email: modaroae@gmail.com. WA: 081586400166


Posting Komentar untuk "Bunuh Diri"