Bunuh Diri
Di suatu siang yang terik, Bu Ricky, istri dari pengusaha terkaya di Kelurahan Rawaliung, tampak bergelayutan di tower sutet dekat kantor kelurahan. Diduga kuat ia sedang akan melakukan aksi bunuh diri, tapi belum diketahui penyebabnya. Pak Lurah yang dilapori kejadian itu langsung melakukan koordinasi kilat dengan berbagai pihak. Dinas Damkar diundang, Pak Ricky sebagai suami, dihubungi untuk membujuk istrinya. Pemuka agama dipanggil, wartawan diperlukan untuk publikasi, tak ketinggalan food-delivery online juga dibutuhkan oleh Pak Lurah yang belum makan siang
Warga ramai berkumpul di sekitar lokasi untuk menyaksikan peristiwa yang tak
terjadi setiap hari itu. Beberapa pedagang ikut menangguk untung dari kerumunan
warga.
Pak Lurah: (berteriak) Bu Ricky,
mari turun dulu! Kita bicarakan baik-baik. Semua pasti ada solusinya!
Bu Ricky: Nggak usah ikut campur, Pak! Ini soal perasaan saya sebagai wanita.
Pak Lurah:(kaget kena semprot) Hmm ….
Bu Ricky: Baiklah, selamat tinggal dunia ….
Pak Lurah: Eeh, tungguuu!! Sabar, Bu Rick!
Bu Ricky: Heh! Burik, Burik,…kamu pikir saya ini ayam?!
Pak Lurah: (kaget lagi kena semprot dua kali dalam semenit) Eh, maaf, Bu Ricky. Sabar ya, Bu. Ingat anak-anak.
Bu Ricky: Saya belum punya anak!
Pak Lurah: Eh, anu… maksud saya, ingat anak-anak Indonesia yang menonton siaran ini di rumah.
Bu Ricky: Loh, memangnya ini
disiarkan?
Pak Lurah: iya, Bu, LIVE! Coba, mana
tadi reporter dari TVG?
Reporter: Siap, Pak. Kami melaporkan langsung dari Kelurahan Rawaliung tentang rencana bunuh diri seorang warga bernama ... maaf, Bu, siapa namanya?!
Bu Ricky: Nama saya Winarti. Panggil saja Winter, atau pakai nama suami, Bu Ricky.
Reporter: Hobinya, bu?
Bu Ricky: Hobi saya nonton
infotainment
Reporter: Oh, begitu? Berarti ibu paham dong kenapa Natasha Rizky digugat cerai?
Bu Ricky: Nah itulah, mbak. Saya
juga bingung sama Desta .…
Pak Lurah: sstt… Mbak Reporter, bisa
fokus ke bunuh dirinya?
Reporter: Jadi apa penyebab Ibu
ingin bunuh diri?
Bu Ricky: Suami saya selingkuh, terus .…
Reporter: Tahan dulu, Bu. Kita akan kembali setelah jeda iklan berikut ini (setelah 5 menit berlalu untuk jeda iklan)
Bu Ricky: Jadi suami saya sudah tiga hari ini nggak pulang tanpa kabar. Saya iseng telpon ke kantornya, diangkat sama sekretarisnya. Saya nyamar aja berlagak tidak kenal dan sok-sokan nanya tentang suami saya, Pak Ricky. Ternyata sekretarisnya keceplosan bilang suami saya di kantor sedang kasmaran sama Rinda, teman kantornya.
Pak Lurah: Nah, ini Pak Ricky datang. Bu, ini suaminya, nih.
Pak Ricky: Mamaah, ngapain kamu
gelayutan di situ? kayak Son Go Kong aja!
Bu Ricky: Jangan panggil lagi
namaku! Dasar suami keji!
Pak Ricky: Mah, ayo turun. Papa baru
landing, kaget loh, kok di TV ada kamu
Bu Ricky: Nah, kenapa masih pulang
juga? Sana, main aja terus bareng Rinda!
Pak Ricky: Hah? Apaan sih, Mah?
Bu Ricky: Masih aja pura-pura. Sekretarismu dah cerita semua, Papa lagi kasmaran sama Rinda, kan?!
Pak Ricky: Oalah, Mama yang kemarin
telpon ke kantor ngaku jadi Bu Susi, ya?
Bu Ricky: Huh, benci aku!
Pak Ricky: Mamah salah dengar itu kupingnya. Sekretarisku udah cerita, kemarin ada ibu-ibu kepo nelpon ke kantor nanyain Papa. Jadi dia jawab apa adanya ke Mamah, Papa kan lagi inspeksi pabrik KE SEMARANG dan ke SAMARINDA, bukan Kasmaran sama Rinda.
Bu Ricky: Oh, anu … salah dengar berarti aku. Sinyal suka jelek kalau di rumah, Pak. Lagian kenapa nggak ngabari mamah, sih?
Pak Ricky: Aku udah watsap sama telpon, malah Mamah blokir
Bu Ricky: Oh, oke deh nanti kubuka
blokirnya, Pah
Pak Ricky: Ya udah, buruan turun
sekarang!
Bu Ricky: Ini gimana cara turunnya, TOLOOONG!!!
Posting Komentar untuk "Bunuh Diri"